kita terus menerus terpasung dalam putaran-putaran hidup yang tidak dapat kita mengerti
mencoba menafsirkan hari-hari lelah dan terus menerus kalah
saat riuh-riuh tawa dan gemerlapan yang sama sekali tak pernah kita miliki
dulunya... dulu..
mencoba mempertanyakan... "akankah kita terus menerus berjalan di atas pijakan tanjakan..?!!!"
ah... tuan-tuan..
lagi-lagi...
kita tidak perlu penegaran.. sungguh!!!
yang kita perlukan adalah..
lagi-lagi
"kesedihan......??!!"
--------------------oOo--------------------
NANARNYA NANAR
ahhh..
dia menabrakku dan menghajarku dalam-dalam
--------------------oOo--------------------
Siapapun.. Tolong..!!!
Tamparlah aku!
Agar aku tidak bisa memunafikkan lagi
Betapa hancurnya kelugasan yang dahulu memang tidak pernah kurawat dan kubesarkan.
Tolong..
Berikan aku tamparan kerasmu
Biar aku merasakannya
Mungkin akan menyadarkanku bahwa hidup memang anj**g!!!
Dan aku masih menganggapnya sebagai permainan monopoli
yang bisa diperjualbelikan dengan uang kertas. Semuanya!!!
Padahal dengan segala ke-egoisanku berkata “ aku telah banyak terkapar, berdarah-darah”
Ah sekali lagi anj**g !!!
Aku membiarkan tubuh dan hatiku tergenggam muntahan-muntahan yang ingin memilikiku
Kubiarkan mereka membawanya dan membungkusnya dengan impian-impian yang tidak dapat kunikmati sendiri dan aku termanjakan dengan kata-kata basi, overprotektif dan gombalan-gombalan yang menjadikanku candu akan suara-suara dalam hati.
Begitu banyaknya…
Hingga aku lupa menghirup nafas neraka ini
Tolong..!!
Berikan aku tamparan kerasmu
Karena aku masih terlena akan keadaan
Padahal tidak ada apa-apa yang kudapatkan
Aku demikian murahnya..
Aku demikian labilnya..
Aku masih berlari-lari kecil mencari sosok yang sudi membunuhku, menghirup kucuranku, dan menyiram kotoranku..
Demi kemenangan yang mengalahkan kalah-kalah.
Hidup adalah anj**g!!
Karena tidak ada satupun yang benar di dalamnya
Semuanya adalah pembenaran relatif dan subyektif yang dipergunakan menyalahkan menang-menang
Termasuk juga aku..
Oiii.. siapapun!! Tamparlah aku!!!
Biar aku mengerti, tidak ada yang indah sekitar sini.
Padahal aku masih saja menunggu kepakan warna-warni.. merah, putih, biru,.. hitam.
--------------------oOo--------------------
ubluk ubluk ... kutuk kutuk.... ubluk ubluk... kutuk kutuk... bluk tuk bluk tuk..
--------------------oOo--------------------